Monday, November 11, 2013

Brand Belief 9

Dasar-dasar Periklanan
dosen : Santo Tjhin
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara

STRATEGI MEREK

seiring berjalannya waktu, guna mengukuhkan eksistensinya di tengah pesatnya persaingan, para pemasar terdorong untuk memikirkan strategi merek mereka dalam spektrum yang lebih luas. Kesadaran ini tentu saja beralasan, mengingat pentingnya strategi merek yang memiliki perspektif ke mana merek akan dikembangkan. 
Secara rinci, beberapa strategi merek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keputusan memberi merek
Langkah ini dilakukan pemasar ditengah pilihan memberi atau tidak memberi merek pada produk mereka. Memberi merek akan memberi nilai tambah pada produk, serta memungkinkan perlindungan hukum pada merek. 

2. Pendukung merek
Terdapat tiga pilihan yang dapat dilakukan untuk memilih pendukung merek, yakni: 
- menggunakan merek produsen yaitu nama merek dipilih berdasarkan nama perusahaan pembuat produk.
- menggunakan merek berdasarkan distributor atau nama produk  (private brand)
- menggunakan mixed brand strategy, yaitu mengkombinasikan penggunaan merek produsen dari distributor produk.
Dalam memutuskan pendukung seperti apa yang akan digunakan, pemasar harus memikirkannya secara matang. Beberapa alasan yang dapat dijadikan pertimbangan, adalah:
- apakah pendukung merek memiliki atribut yang cukup kuat
- apakah atribut tersebut bernilai bagi pelanggan
- apakah pendukung merek telah terbukti hasilnya.

3. Hierarki merek
Menurut Kapferer (1997), hiarki merek dapat dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu: 
a. Merek produk, yaitu menggunakan nama merek serta strategi pemosisian masing-masing pada setiap produk.
b. Merek lini, yaitu menggunakan satu nama merek untuk beberapa produk yang berbeda, tetapi masih memiliki kedkatan produk, dengan produk awal.
c. Cakupan merek, adalah memberi nama merek dan strategi tunggal pada sekelompok produk yang memiliki kompetisi yang sama. 
d. Umbrella brand, adalah menggunakan nama merek yang sama untuk beragam produk dipasar, namun masing-masing produk memiliki pemosisian dan strategi komunikasi sendiri.
e. source brand, adalah pengembangan dari umbrella brand, dimana setiap produk diberi nama sendiri-sendirii.
f. Endorsing brand, yaitu merek utama mendukung sejumlah produk yang dikelompokan pada merek produk, lini produk, atau cakupan merek.

4. Eksistensi merek 
Eksistensi merek menyangkut keputusan apakh sebuah merek perlu digunakan atau diperluas pada berbagai kategori produk. 1) Eksistensi merek adalah memperluas nama merek yang ada saat ini untuk kategori produk baru. 2) Strategi eksistensi lini adalah memperluas nama merek saat ini pada kategori produk saat ini. 3) Strategi merek baru adalah perkenalan merek baru pada kategori produk baru. 4) Strategi banyak merek adalah perkenalan nama merek baru untuk kategori produk yang sama. 

5. Reposisi merek
Reposisi dilakukan terutama untuk mengubah citra atau citra tertentu terhadap suatu merek, sehingga memiliki pemosisian baru sesuai ngan perubahan bisnis atau target pasar yang dituju.

dirangkum dari bab 9 buku Brand Belief Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan (Andi M. Sadat)

No comments:

Post a Comment