Friday, November 1, 2013

Brand Belief 1


Dasar-dasar Periklanan
dosen : Santo Tjhin
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara

TANTANGAN MEREK ABAD KE-21 

Tantangan: mitos-mitos merek

-Tidak perlu keyakinan
Melalui keyakinan, merek dapat onsisten memberikan yang terbaik kepada pelanggannya melalui variasi strateginya. Artinya, tanpa suatu keyakinan, merek septi bangunan tinggi yang tidak memiliki fondasi.

-Mahal, butuh modal besar
Fakta menunjukkan bahwa saat ini banyak diantara merek-merek besar berawal dari usaha kecil dengan modal dan nama seadanya. Jangankan menyewa konsultan merek, mengupah karyawan yang jumlahnya dalam hitungan jari pun rasanya begitu berat. Seiring berjalannya waktu, modal awal yang hanya "seengkul" kini bisa melambung "selangit" 

-Dilakukan secara instan 
Mewujudkan sesuatu dengan cepat tentu saha menjadi impusn setiap orang, spalagi ditengah serbuan budaya instan saat ini. Begitupun, banyak pihsk nerpihak berpikir bahwa pembangunan merek dapat dilakukan dengan cepat, secepat membalikan telapak tangan. Merek yang kuat dibangun melalui proses, beberapa bahkan harus jatuh bangun sebelum akhirnya bisa btahan dalam jangka panjang.

-membangun merek = iklan, iklan, dan iklan secara konvensional
Membangun merek dengan beriklan di media massa secara konvensional memang sangat membantu, terutama dalam membangkitkan kesadaran perlanggan. Namun, iklan seperti hanyalsh salah satu cara dalam memperkenalkan merek. Pameran, huungsn polityik, penjuslan personal, dan berbagai cara kreatif lainnya merupakan beberapa contoh yang dapat dilakukan dalam membangun eksistensi merek. 

-inside out
Sering kali, pemasar merasa sangat mengetahui keinginan pasar, sehingga strategi merek dirancang sesuai keringinan mereka. Apa yang terjadi? Di masa lalu, cara seperti ini memang terbukti sangat kuat, terrutama untuk produk kreatif yang tidak mermiliki pesaing. Namun, saat ini, metode "sok tahu" ini tentu saja tidak bisa lagi bertahan di tengah banyaknys pilihan merek dipasar.

-Tanggung jawab bidang pemasaran
Membangun merek berarti membangun citra, sedangkan citra terbentuk dari seluruh elemen perusahaan yang terkait dengan merek. Saat membutuhkan informasi tentang merek, pelanggan akan berhubungan engan bagian layanan pelanggan pembayaran pesanan berhubungan dengan keuangan penawaran dengan bagian penjualan, keamanan dengan satpam, pengirim kurir, dan sebagainya. Dengan demikian, menyerahkan masalah merek hanya kepada bagian pemasaran berarti sebuah kesalahan besar.

-Mendapat pengakuan panitia pemberi penghargaan
Kesuksesan sebuah merek bukan diukur dari seberapa banyak penghargaan yang diberikan oleh panitia pemberi penghargaan. Sebaliknya, merek mendapatkan pengetahuan langsung dari pelanggan. Melalui loyalitas yang tinggi, tidak jarang pelanggan justru menjadi "evangelish" yang mengkampanyekan segala kebaikan dan keunggulan merek.

-Bergantung pada statistik
Sering kali pemasar kita terjebak dengan angka-angka statistik sehingga berimplikasi terhadap keputusan merek.

dirangkum dari bab 1 buku Brand Belief Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan (Andi M. Sadat)

No comments:

Post a Comment