Wednesday, September 10, 2014

How Creative Flow in Myself

hello people, pengen sedikit sharing tentang kreativitas yang ada didalam diri gw. belum cukup untuk disamakan dengan para seniman-seniman yang ada. Namun, gw bangga dengan diri gw, karena apa? karena gw bisa berkarya dengan ide-ide gw. Memang ide yang datang tidak mudah, mungkin karena gw masih tidak terbiasa untuk memikirkan hal-hal kreatif. 
Sebelum gw menulis blog ini, gw adalah orang yang gak pernah sama sekali memikirkan hal-hal yang inovatif. Seluruh hidup gw hanya menikmati hal-hal yang udah tercipta sebelumnya, tanpa memikirkan inovasi apa yang dapat gw ciptakan. Sebelumnya gw juga ga memiliki bakat apapun, hobi apapun, dan memang pasrah pada kehidupan. Perasaan iri ngeliat temen-temen yang sudah punya bakat seperti gambar, main alat musik, bikin film pendek, dsb. sedangkan gw hanya manusia yang hanya dicekokin hal-hal yang udah ada, hanya bisa menikmati hasil karya orang, that's why my life become monoton like tv without color. 
Dari dulu ngeliat hidup orang lain yang begitu berbakat make me become another person, ikut-ikutan gaya hidup orang lain cuma buat gaya-gayaan, tapi sekarang my eyes are open. Hal seperti ini lah yang membuat gw gabisa nemuin kemampuan gw sendiri. Gw harus menjadi pribadi diri gw sendiri, apapun yang kita miliki. Harus percaya diri kalau kita bisa, ubah mindset kita !.
Perlahan-lahan gw mulai sadar, bahwa kreativitas itu penting, dan kalau tiba-tiba ada ide terbesit di pikiran gw i'm so excited to imagine it. dari yang awalnya gw berpikir kalau kreatif itu ga lahir di dalam diri gw, ternyata itu adalah pemikiran gw yang salah. Pemikiran seperti inilah yang membuat kreativitas dalam diri gw mati ! Kreativitas itu bisa kita latih, asal kita sering melatih imajinasi kita sendiri, maka secara ga langsung kita juga melatih kreativitas kita. Soal mengeksekusi ide kita menjadi kenyataan hanya sebuah NIAT dan kaliann pasti mampu untuk mewujudkan ide tersebut. 
mulailah dari hal-hal sederhana seperti menyelesaikan masalah yang sering kita temui di kehidupan kita sehari-hari, kemudian berikanlah solusi untuk masalah sederhana tersebut dengan cara Anda sendiri. 

Saran gw buat kalian yang merasa hidup kalian membosankan : Break your Routine ! 

Udah ya itu dulu yang bisa gw share. Helyaw.

Tuesday, September 2, 2014

Produksi Media Cetak


MEDIA CETAK SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI

Media cetak dalam masa perkembangannya memiliki beberapa tahap, dalam bab ini yang ditekankan adalah asal muasal dan tahap-tahap perkembangan tulis cetak dalam sejarah yang secara historis dan empiris dialami oleh umat manusia.
Menurut The Oxford Companion to The English Language (Tom McArthur,1992) membagi pentahapan peradaban tulis-cetak umat manusia ke dalam empat tahap yang disebut sebagai "Communicative Shift" yaitu :
-          Tahap pertama. riset mengakui bahwa komunikasi sudah mulai sejak homo sapiens sapiens hidup pada 50.000 tahun yang lalu.
-          Tahap kedua. Kreasi dari penulisan umat manusia sudah dimulai. Seperti pengenalan tulis-cetak, pengenalan alfabet.
-          Tahap ketiga. Saat inilah Johhanes Gutenberg menemukan alat cetak pertama. Saat ini pula zaman renaissance dimulai. Banyak karya cetak besar yang dicetak dan diterbitkan pada masa ini.
-          Tahap keempat. Pada tahap ini terjadi revolusi percetakan dalam bidang auditory, visual, dan hybrid. Memasuki abad ke-19, perkembangan di bidang teknologi komunikasi itu massif dan luar biasa cepatnya.

Menurut Kronologisnya
Pada tahap yang paling awal, beribu-ribu tahun sebelum Masehi di Yunani, manusia menggunakan nyala api obor sebagai alat untuk berkomunikasi. Cara manusia berkomunikasi dan perkembangan alat komunikasi yang digunakan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Yang membedakan antara manusia dan binatang ialah aspek berpikir. Itulah sebabnya, banyak pakar yang mengatakan, "Manusia adalah binatang yang berakal budi" (animal rationale). Karena itu, manusia baru genap menjadi manusia, jika ia berpikir
Sejak zaman dahulu kala sebenernya manusia sudah mengenal huruf-huruf, meski dalam bentuk yang paling sederhana. Jika mengenal huruf, manusia sudah bebudaya. Hasil produksi (pahatan, lukisan di dinding) tentu mengandung makna. Ada makna, ada simbol disana. Ada sesuatu yang hendak disampaikan dan dikomunikasikan. "Merupakan alat komunikasi khas manusia, yang oleh Bolinger disebut specific species. Artinya, hanya manusialah yang mempunyai bahasa lisan maupun tulisan sebagai alat komunikasi. Namun, bahasa bukanlah satu-satunyaalat bagi manusia untuk berkomunikasi.

Zaman Romawi Kuno
Pada zaman ini Julius Caesar memerintahkan supaya di Forum Romanum (pasar Roma) dipasasng papan pengumuman yang disebut dengan acta diurna atau catatan harian. Papan pengumuman pada acta diurna berupa informasi yang ingin dikomunikasikan dari penguasa kepada rakyatnya. Orang yang bertugas mengumpulkan informasi itu disebut diurnarius. Mereka adalah para budak, golongan rendahan, kaum orang yang tidak merdeka. Dari sini nantinya lahir istilah slave reporter , yang di Indonesia disamakan dengan "kuli tinta" untuk mengacu pada tugas mengumpulkan dan menyiarkan berita. Papan pengumuman di zaman Romawi kuno merupakan medium cetak yang fungsinya sebagai alat komunikasi massa. Namun, komunikasi yang masih searah, tidak ada hubungan timbal balik.

Gutenberg: Revolusi Percetakan
Kurang lebih 6.000 tahun yang silam, di zaman Babilonia dan Ninive (wilayah Irak selatan), di Asia Kecil sebenarnya sudah dikenal semacam buku, walaupun bentuknya masih sangat sederhana. Buku tersebut dibuat dari tanah liat yang dipanggang seperti halnya batu bata. Para ahli mernemukan di Ninive 25.000 lempeng tanah liat berbentuk segi empat yang telah dikeringkan, setiap lempeng berisi susunan garis-garis berupa paku, karena itu disebut juga sebagai "huruf", atau tulisan paku.
Manusia penghuni tepi Sungai Eufrat (Mesir) membuat buku diawali dengan memetik daun-daun papyrus, kemudian di permukaan daun itu diukir dengan huruf-huruf hieroglyp kemudian berkembang yaki memiliki lambang yang mempunyai makna tertentu berupa huruf kanji yang sekarang ini masih diteeruskan tradisinya oleh bansa Cina dan Jepang.
Tulisan dalam papyrus jika sudah penuh satu daun, maka disambung dengan daun yang lain dan lama-kelamaan sampai panjang bermeter-meter. Sementara itu orang Romawi menulis buku juga dalam bentuk gulungan. Namun, bahan yang digunakan menggunakan kulit domba atau kambing yang disebut dengan vellum.
Sementara itu, di India dan Indonesia menggunakan pohon palma untuk tulis-menulis dari daun lontar.
Berbagai macam hal digunakan sebagai alat untuk tulis-menulis akan tetapi, orang lebih mengenal apa yang dilakukan oleh Johannes Gutenberg, sebagai penemu teknologi cetak yang pertama. Boleh dikatakan, revolusi di dunia produksi media cetak dimulai ketika Gutenberg pada tahun 1440 menemukan mesin cetak sederhana. Penemuan Gutenberg merupakan titik awal yang menjadi inspirasi bagi penemuan-penemuan mesin cetak selanjutnya yang semakin hari semakin csnggih. Pada tahun 1884 seorang penduduk Baltimore, Ottmar Mergenhaler behasil menemukan jenis mesin linotype. Disusul kemudian dengan penemuan mesin cetak yang lebih modern, yakni mesin cetak silinder.

Nusantara

Di Indonesia nenek moyang kita sudah mengenal budaya tulis-cetak. Terbukti dari karya-karya pujanggan kerajaan Nusantara. Karya Mpu Prapanca, Nagara Kertagama merupakan bukti bahwa sejak awal bangsa Indonesia sudah melek huruf. Bukti lainnya dari zaman Kerajaan Kutai pada abad ke 5, sudah ada prasasti yanfg disebut sebagai "Batu Yupa" beraksara Pallawa dan berbahasa Sanskerra. Dengan demikian, kerajaan-kerajaan Nusantara sudah mengenal budaya tulis-cetak. 

Saturday, August 30, 2014

Comeback

Hello, i'm coming back again after a long time didn't post anything for my blog. 
YES, this time i will begin again to write my blog, post something creative to make inspiration for others.
I like something creative things around me, why?? because it is like a virus that can make us contracting and slowly make our mind opened. I think live with rules is suck. 
My angle about creative is how we can solve our problem with little trick and give benefit too others. Of course the "way" that we use to solve our problem is different with others. creative is cheap. creative is simple. 


Saturday, November 23, 2013

Testimoni

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk belajar dasar-dasar periklanan yang diajarkan oleh bapak santo tjhin. Pada blog ini, saya ingin memberikan penilaian saya secara subjektif atas kelas dasar-dasar periklanan yang diajar oleh dosen bapak Santo Tjhin. 
Bisa mendapatkan kelas ini merupakan pengalaman yang berharga, karena didalam kelas ini bapak santo tidak hanya mengajarkan materi-materi seputar periklanan, namun ia juga berbagi pengalamannya dalam dunia periklanan. Bukan kepintaran yang diuji dalam kelas ini, tapi kekreatifan dan mental seorang yang diuji. Pak santo gemar memberikan tugas, kalau boleh jujur tugas yang diberikan termasuk berat dan banyak, tetapi saya yakin pak santo berbuat demikian bukan untuk menyiksa mahasiswa, melainkan untuk melatih mental kami para mahasiswa dan demi kebaikan kami semua. 
Pak santo sangat disiplin terhadap waktu. Dalam jadwalnya yang saya kira padat, dia masih bisa menyempatkan waktu luang untuk mengisi kelas, dan memberikan materi. Saya percaya pak eko selaku dekan fikom untar memilih pak santo mengajar kelas ini karena kualitas dari pak santo yang bagus dalam penyampaian materi. 
Suasana pada saat belajar tidaklah terlalu tegang, terkadang pak santo melantunkan humor-humor, terkadang lucu-kadang tidak. Tapi itu bukanlah suatu masalah, mungkin pak santo hanya ingin mencairkan suasana agar tidak terlalu serius. Dalam pemberian materi pak santo selalu memberikan contoh2 yang musah dipahami, contoh diambil dari kasus-kasus diaekitar. Gaya mengaja pak santo juga tidak monolog tetapi dialog, dimana mahasiswa berdiskusi. 
Pak santo sangat membuka jalan pikiran saya dalam dunia periklanan, meperkenalkan lebih dalam bagaimana strategi-strategi periklanan yang baik untuk suatu produk tertentu. Akhir kata, pak santo sangat berkompeten dalam sharing ilmu dunia periklanan, dengan pengalaman-pengalamannya dan kualitasnya. Saya kira itu saja testimoni yang saya berikan kepada bapak. Terima kasih dan mohon maaf bila ada kata-kata yang menyinggung. :D