Saturday, November 23, 2013

Testimoni

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk belajar dasar-dasar periklanan yang diajarkan oleh bapak santo tjhin. Pada blog ini, saya ingin memberikan penilaian saya secara subjektif atas kelas dasar-dasar periklanan yang diajar oleh dosen bapak Santo Tjhin. 
Bisa mendapatkan kelas ini merupakan pengalaman yang berharga, karena didalam kelas ini bapak santo tidak hanya mengajarkan materi-materi seputar periklanan, namun ia juga berbagi pengalamannya dalam dunia periklanan. Bukan kepintaran yang diuji dalam kelas ini, tapi kekreatifan dan mental seorang yang diuji. Pak santo gemar memberikan tugas, kalau boleh jujur tugas yang diberikan termasuk berat dan banyak, tetapi saya yakin pak santo berbuat demikian bukan untuk menyiksa mahasiswa, melainkan untuk melatih mental kami para mahasiswa dan demi kebaikan kami semua. 
Pak santo sangat disiplin terhadap waktu. Dalam jadwalnya yang saya kira padat, dia masih bisa menyempatkan waktu luang untuk mengisi kelas, dan memberikan materi. Saya percaya pak eko selaku dekan fikom untar memilih pak santo mengajar kelas ini karena kualitas dari pak santo yang bagus dalam penyampaian materi. 
Suasana pada saat belajar tidaklah terlalu tegang, terkadang pak santo melantunkan humor-humor, terkadang lucu-kadang tidak. Tapi itu bukanlah suatu masalah, mungkin pak santo hanya ingin mencairkan suasana agar tidak terlalu serius. Dalam pemberian materi pak santo selalu memberikan contoh2 yang musah dipahami, contoh diambil dari kasus-kasus diaekitar. Gaya mengaja pak santo juga tidak monolog tetapi dialog, dimana mahasiswa berdiskusi. 
Pak santo sangat membuka jalan pikiran saya dalam dunia periklanan, meperkenalkan lebih dalam bagaimana strategi-strategi periklanan yang baik untuk suatu produk tertentu. Akhir kata, pak santo sangat berkompeten dalam sharing ilmu dunia periklanan, dengan pengalaman-pengalamannya dan kualitasnya. Saya kira itu saja testimoni yang saya berikan kepada bapak. Terima kasih dan mohon maaf bila ada kata-kata yang menyinggung. :D

Thursday, November 21, 2013

perbedaan TV analog dengan TV digital

Dasar-dasar Periklanan
dosen : Santo Tjhin
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara

PERBEDAAN TV ANALOG DENGAN TV DIGITAL

1. Pengertian TV Digital dan TV Analog
- TV Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV)atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di
- TV Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (national Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ).

2. Perbedaan TV Digital dengan TV Analog.
Di Indonesia agar segera diluncurkan karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi televisi digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun, pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital. Walaupun televisi digital harus banyak melakukan adaptasi terhadap jangkauan yang telah dapat dicapai oleh televisi analog. Penerapan siaran TV digital sebagai pengganti TV analog pada pita UHF dilakukan secara bertahap sampai suatu batas waktu cut-off TV analog UHF yang ditetapkan (2015 di kota besar dan 2020 secara nasional).
Wilayah layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T sama dengan wilayah layanan TV analog UHF sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. 76 Tahun 2003. Alokasi kanal frekuensi untuk layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T di Indonesia adalah pada band IV dan V UHF, yaitu kanal 28 – 45 (total 18 kanal) dengan lebar pita masing – masing kanal adalah 8 MHz. Namun, setiap wilayah layanan diberikan jatah hanya 6 kanal, karena 12 kanal lain digunakan di wilayah – wilayah layanan sekitarnya (pola reuse 3 grup kanal frekuensi). TV digital, katanya, memang menuntut keterlibatan banyak pihak, di antaranya perusahaan seluler, sedangkan pemerintah berfungsi untuk melindungi produk TV digital dan sebagai regulator.
Untuk menyusun strategi migrasi ke teknologi digital, pemerintah diusulkan membentuk Komisi Nasional Televisi yang beranggotakan departemen dan kalangan lembaga penyiaran. Pada 2004 diharapkan Komisi ini sudah terbentuk, sehingga sosialisasi dan uji coba televisi digital dapat dilakukan.

Perbedaan mendasar antara TV Digital dengan TV Analog
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan Format digital banyak hal dipermudah.
Siaran TV Satelit Dulu memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab banyak yang memakai mode analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T (Digital Video Broadcasting – Terresterial)

3. Dampak yang timbul akibat adanya system siaran digital di Indonesia.
Dampak Penyiaran TV Digital
Dampak Positif
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
Dampak Negatif
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.

Kelebihan TV Digital
Televisi digital sudah bukan barang baru untuk saat ini. Walaupun begitu televisi digital bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadapnoise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code).
Keuntungan transmisi digital lainnya adalah less bandwidth (atau high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karenabroadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat mengutungkan dalam TV digital. Keuntungan tersebut menghasilkan kualitas gambar dan warna yang sangat jauh lebih bagus daripada TV analog. 

Kualitas penyiaran TV Digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi.Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi.

Frekuensi TV Digital
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kameravideo.
Keunggulan frekuensi TV Digital
Siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error. Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog. Selain itu siaran televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah.
Transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. Sistem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. Transisi dari teknologi analog menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran televisi yang lebih banyak. Siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru. Penyelenggara televisi digital berperan sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun teknologi jasa pelayanannya. Terjadi efisiensi penggunaan kanal frekuensi berupa pemakaian satu kanal frekuensiuntuk 4 hingga 6 program.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakannya seperti internet. Sistem siaran televisi digital DVB mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul Sistem Manajemen Subscriber. Jalur tersebut memerlukan modem,jaringan telepon atau jalur kembali televisi kabel, maupun satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi penghitungan suara melalui televisi. Ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, HFC, sistem terestrial, SMATV,LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.

Manfaat penyiaran TV Digital
TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervarias

Tuesday, November 19, 2013

media massa

Dasar-dasar Periklanan
dosen : Santo Tjhin
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara

Media Massa: 
Makna, Karakter, Jenis, dan Fungsi

Media komunikasi bentuk apapun akan berpengaruh terhadap masyarakat penggunanya. Setiap penemuan bentuk media masa baru pasti akan berdampak pada para pengguna media masa tersebut. Bentuk media komunikasi paling awal adalah media lisan. Sebuah pesan akan disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Kekurangefektifan dari bentuk komunikasi ini muncul dari kemampuan yang berbeda- beda dari setiap pembawa pesan. Besar kemungkinan terjadi perubahan pesan yang mengakibatkan pengurangan ataupun penambahan isi pesan tersebut.
Pada awalnya media masa mengemban fungsi sebagai alat penjangkau masyarakat yang lebih luas dalam menyebarkan berita- berita. Merujuk artian tersebut, media masa tradisional mungkin bisa dilihat pada kurir atau pengirim pesan. Dengan lingkup kerja terbatas, kurir dan pengirim pesan menyampaikan berita- berita kepada masyarakat yang lebih luas. Media komunikasi, pada perkembangan selanjutnya, mengalami perubahan besar sejak ditemukannya cara menulis. Media tertulis ini segera menjadi alternatif bagi media lisan yang telah ada sebelumnya. Dibarengi dengan penemuan batu sabak dan kertas, media komunikasi menjadi lebih efektif dalam penyebaran sebuah pesan. Penemuan- penemuan prasasti yang berumur ribuan tahun membuktikan keefektifan dari media lisan dalam menyampaikan pesan yang dibawanya. Mesin cetak, radio, dan televisi yang ditemukan kemudian hari membawa pengaruh lebih besar dalam cara menyampaikan pesan.
Media komunikasi pada era modern ini berkembang pesat sekali. Berbarengan dengan penemuan telepon dan internet, penyampaian pesan menjadi jauh lebih mudah, cepat, dan luas. Telepon memungkinkan orang- orang menjangkau orang- orang di belahan dunia yang lain dalam waktu sepersekian detik. Internet tidak hanya menyediakan layanan pesan suara namun juga pesan video sekaligus multimedia. Pelayanan ini menembus batas- batas geografi yang ada di antara dua pengguna layanan
Media masa pada fungsi awalnya adalah menyebarkan kabar atau berita ke khalayak yang lebih luas. Namun pada perkembangannya, fungsi ini berubah sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan permintaan zaman. Perubahan ini sebagai akibat dari persaingan antar media masa serta kemunculan iklan. Penting sekali bagi sebuah media masa untuk mendapat perhatian banyak dari pemirsa. Akibatnya, bukannya menjadi penyampai pesan yang ideal dan tak berpihak, media masa berkembang menjadi sebuah ajang komersialitas demi keuntungan lebih besar. Apa yang sedang diminati sebuah masyarakat pada saat itu akan menjadi patokan dalam menentukan isi berita. Sehingga bisa disimpulkan media masa menjadi cerminan masyarakat yang merekam dan menyajikan minat dan ketertarikan masyarakat.
Media Massa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with media).
Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).
Jenis Media Massa:
1.      Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.
Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi
(a) koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
(b) tabloid (1/2 broadsheet),
(c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
(d) buku (1/2 majalah),
(e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan
(f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8).
Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
2.      Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3.      Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

Perbedaan Media
Media massa terdiri dari media massa cetak dan elektronik. Keduanya  memiliki perbedaan yang khas pula.
      
Perbedaan Media Cetak dan Media Elektronik

Media Cetak                                        Media Elektronik
Pesannya tertulis                                  pesan tidak tertulis
Isi pesan bisa dibaca ulang                  pesan tidak bisa didengar atau dilihat berulang
Bisa disimpan dan dibaca kapan saja   pesan hanya sekilas dan berlangsung pada saat itu saja.
Pesan disajikan secara rinci dan ilmiah            pesan harus sederhana dan mudah ditangkap
Persuasi menyentuh rasio/pikiran        persuasi menyentuh perasaan/emosi

       Perbedaan kedua media di atas, ditujukan untuk mengemas informasi apa yang sesuai dengan media serta target sasarannya. Misalnya bila informasi yang akan disampaikan terkait dengan banyak data dan detil yang perlu diketahui oleh publik, maka media yang tepat adalah media cetak. Contohnya mengenai informasi produk untuk meningkatkan pengetahuan produk  bagi konsumen atau calon konsumen, maka praktisis PR dapat bekerjasama dengan surat kabar/tabloid  harian atau, majalah mingguan. Namun demikian, bila informasi perlu menampakkan visualisasi yang menarik dari berbagai sisi, maka akan lebih efektif bila praktisi PR menggunakan media televisi. Sedangkan informasi yang bisa menggugah emosi, maka perusahaan menggunakan media radio. Contohnya, informasi mengenai susu formula yang aman bagi bayi, maka akan dijelaskan terlebih dahulu fakta kematian bayi akibat susu formula, serta hal-hal dramatis yang terkait dengan kelangsungan hidup balita untuk mengetuk hati pendengar dan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan susu formula bayi . Setelah itu baru diinformasikan mengenai produk baru dari susu formula tersebut yang aman bagi bayi. 

Peran Media Massa
Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni:
  1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi.
  2. Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
  3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
  4. Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.
  5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.

Karakteristik Media Massa
  1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.
  2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
  3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.
  4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.
  5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.

Fungsi Media Massa
Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut.
Harold D. Laswell:
  1. Informasi (to inform)
  2. Mendidik (to educate)
  3. Menghibur (to entertain)

Fungsi media massa menurut para ahli
Wright:
1.      Pengawasan (Surveillance) - terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya tahu, panik, terancam, gelisah, apatis, dsb.
2.      Menghubungkan (Correlation) - mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah.
3.      Transmisi Kultural (Cultural Transmission) - pewarisan budaya, sosialisasi.
4.      Hiburan (Entertainment).
De Vito:
1.      Menghibur
2.      Meyakinkan - e.g. iklan, mengubah sikap, call for action.
3.      Menginformasikan
4.      Menganugerahkan status - menunjukkan kepentingan orang-orang tertentu; name makes news. “Perhatian massa = penting”.
5.      Membius - massa terima apa saja yang disajikan media.
6.      Menciptakan rasa kebersatuan -proses identifikasi.
UU No. 40/1999 tentang Pers:
1.      Menginformasikan (to inform)
2.      Mendidik (to educate)
3.      Menghibur (to entertain)
4.      Pengawasan Sosial (social control) -pengawas perilaku publik dan penguasa.

Surat Kabar
* Surat Kabar: merupakan media cetak yang terbit setiap hari  secara teratur . Tulisannya dalam bentuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau profil), tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan rumusan 5 W + 1 H (What, Who, When, Where, Why dan How) . Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau mempersuasifkan secara rasional/pikiran.
Kelebihan     : harganya murah, informasi lengkap dan selalu aktual (baru), mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah dibawa dan disimpan.
Kekurangan: isi pesan singkat, penyajian gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa disampaikan bagi publik yang memiliki kemampuan membaca.

Fungsi Surat kabar
Menurut agee, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah:
1.      To inform
2.      To comment
3.      To provide
Sedangkan dungsi sekundernya adalah:
1.      Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
2.      Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus
3.      Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.

Sejarah singkat surat kabar
Pada dasarnya, sejarah surat kabar di Indonesia terbagi dalam dua babak yakni babak pertama yang biasa disebut babak putih dan babak kedua antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional. Kedua babak inilah yang amat berperan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia. Babak pertama adalah babak putih, yaitu saat Indonesia masih dalam keadaan terjajah oleh kolonialisme Belanda. Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu mutlak milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi pembaca berbahasa Belanda. Kontennya hanya seputar kehidupan orang-orang Eropa dan tidak mempunyai kaitan kehidupan pribumi.Babak ini berlangsung antara tahun 1744-1854. Babak kedua yang berlangsung antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat dibagi dalam tiga periode, yakni:
1.      Antara tahun 1854-1860, dalam periode ini surat kabar bahasa Belanda masih memegang peranan penting dalam dunia pers Indonesia. Namun, surat kabar dengan bahasa Melayu telah terbit bernama Slompret Melajoe.
2.      Antara tahun 1860-1880, surat kabar bahasa pra-Indonesia dan Melayu mulai banyak bermunculan tetapi yang memimpin surat kabar-surat kabar ini adalah orang-orang peranakan Eropa.
3.      Antara tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional, periode ini mempunyai ciri tersendiri karena pekerja pers terutama para direkturnya tidak lagi dari pernakan Eropa, tetapi mulai banyak peranakan Tionghoa dan Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.

Surat kabar di dunia Inernasional
a.   Di Jerman, Prototipe pertama surat kabar diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609
b.   Di Inggris, surat kabar pertama yang masih sederhana terbit pada tahun 1921
c.   Di Amerika, surat kabar yang pertama di Amerika Serikat adalah Pennyslvania Evening Post dan Daily Advertiser yang terbit pada tahun 1783
a.   The Penny Press:
Perkembangan teknologi percetakan telah mengakibatkan proses percetakan semakin cepat, sehingga surat kabar semakin memasyarakat karena harganya murah.
b.   Newapaper Barons
Pada akhir abad 19, surat kabar di amerika mengalami kejayaan karena surat kabar melakukan promosi yang sangat agresif
c.   Yellow Journalism
Surat kabar di Amerika pada akhir abad 19 menjadi bisnis besar, karena sirkulasinya yang sangat semakin besar dan banyak persaingan antar penerbit surat kabar
d.   Jazz journalism
Tahun 1919 terbit surat kabar New York Daily News yang ukurannya lebih kecil, banyak menggunakan foto terutama pada halaman pertama, dan menampilkan satu atau dua headline, serta menekankan unsur sex dan sensasi

Surat kabar di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang yang secara singkat terbagi dalam enam periode, yakni zaman Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman reformasi. Berikut uraian singkat keenam periode bersejarah tersebut:

d.   Di Indonesia
a.   Zaman Belanda
Pada tahun 1828, di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita-berita resmo pemerintahan. Di Surabaya (1835) diterbitkanSoerabajasch Niew en Advertentiebland. Sedangkan di Semarang terbitSemarangsche Advertentiebland dan De Searangsche Courant
b.   Zaman Jepang
Ketika Jepang datang, surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih secara pelan-pelan. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar
c.   Zaman Kemerdekaan
Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia pun melakukan perlawanan alam hal sabotase komunikasi. Surat kabar Berita Indonesia yang diprakarsai oleh Eddie Soeraedi ikut melakukan propaganda agar rakyat berbondong-bondong pada rapat raksasa di lapangan Ikada Jakarta tanggal 19 September 1945
d.   Zaman Orde Lama
Setelah Presiden Soekano mengumumkan dekrit kembali ke UUD 1945 tanggal 5 Juli 1959, terhadap larangan kegiatan politik, termasuk pers. Situasi seperti ini dimanfaatkan oleh PKI yang pada saat itu menaruh perhatian pada pers
e.   Zaman Orde Baru
Sejalan dengan tampilnya orde baru, surat kabar yang tadinya dipaksakan untuk mempunyai gantolan, kembali mendapatkan kepribadiannya
f.    Zaman Reformasi
Berakhir orde baru mengalihkan kebebasan berekspresi melalui media atau kebebasan pers

Fungsi surat kabar
Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitar

Karakteristik surat kabar
-     Publistas: adalah penyebaran pada publik atau khalayak
Pengertian publisitas ialah bahwa surat kabar diperuntukkan umum; karenanya berita, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain harus menyangkut kepentingan umum (Effendy, 2006:154). Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui umum, atau menarik bagi khalayak pada umumnya. Dengan demikian, semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum danatau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan-pesan melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut (Ardianto & Erdiyana, 2005:104-105). Karena alasan tersebut pula, maka terbitan berkala dengan kualitas kertas dari organisasi atau universitas tertentu tidak berpredikat surat kabar atau pers karena diperuntukkan khusus bagi sivitas akademika universitas tersebut.

-     Periodesitas : menunjukkan pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan atau dwi mingguan
Periodesitas menunjukkan pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar (Ardianto & Erdiyana, 2005:105). Suatu penerbitan disebut surat kabar jika terbitnya secara periodeik, teratur. Tidak menjadi soal apakah terbitnya di negara-negara yang sudah maju, syaratnya ialah harus teratur (Effendy, 2006:155).

-     Universalitas : menunjukkan pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia
Universalitas sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia dan tentang aspek kehidupan manusia (Effendy, 2006:154). Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian isi sirat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain-lain. (Ardianto & Erdiyana, 2005:105).

-     Aktualita : menunjukkan pada keadaan yang “kini” dan “sebenarnya”
Yang dimaksud dengan aktualitas ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak (Effendy, 2006:154). Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan karena khalayak pun memerlukan informasi yang paling baru (Ardiyanto & Erdiyana, 2005:106).

-          Terdokumentasikan : dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan dan dibuat kliping
Ini berarti bahwa berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alenia, kalimat, dan kata-kata yang terdiri atas huruf-huruf, yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat diulangkaji, bisa dijadikan dokumentasi dan bisa dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu (Effendy, 2006:155). Dari fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping (Ardiyanto & Erdiyana, 2005:106).

Kategorisasi Surat Kabar
Dilihat dari ruang lingkupnya, terdapat surat kabar lokal, regional dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, terhadap surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan ditinjau dari bahasannya, terdapat surat kabar berbahasa Indonesia, Inggris dan daerah


Majalah
* Majalah : adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan feature dan publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibaca pada saat senggang atau santai.
Kelebihan: Majalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab secara lengkap pertanyaan 5 W + 1 H, tetapi juga secara tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi,  dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa disimpan dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi
Kelemahan: pesan tidak bisa segera diperoleh publik, harganya relatif mahal, biaya produksi lebih mahal dari surat kabar.

Klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama:
  1. General costumer magazine
Konsumen majalah ini siapa saja, mereka dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall atau toko buku lokal
  1. Business Publication
Melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau propesi
3.   literacy reviews and academic journal
terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi dibawah 10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau organisasi profesional
4.   Newsletter
Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khususnya pula
5.   Public relations magazinees
majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham        

sejarah singkat majalah
a.   di Inggris (London), majalah yang pertama kali terbit adalah Review yang diterbitkan oleh Daniel Depoe pada tahun 1704
b.   di Amerika, Benjamin Franklin telah memelopori penerbitan majalah di Amerika tahun 1740, yakni General Magazine dan Historical Chronical
c.   di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia
a.   Awal kemerdekaan : Soemanang, S.H. yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan
b.   Zaman Orde Lama: Seperti halnya nasib surat kabar pada masa orde lama, nasib majalah pun tidak kalah tragisnya di saat peperti mengeluarkan pedoman resmi untuk menerbitkan surat kabar dan majalah di seluruh dunia
c.   Zaman Orde Baru : awal orde baru : awal orde baru (1966) banyak majalah yang cukup beragam jenisnya
d.   Zaman Reformasi : tidak diperlakukan lagi surat izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman reformasi, membuat berbagai pihak menerbitkan majalah baru yang sesuai dengan tuntutan pasar

Kategori majalah
Ditunjukan untuk anak-anak, remaja, wanita dewasa,pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Sasarannya juga bisa melalui propesi tertentu

Fungsi majalah
Majalah berita berfungsi sebagai media informasi, fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah wanita dewasa fungsinya untuk menghibur. Majalah pertanian berfungsi untuk memberikan pendidikan, selanjutnya adalah informasi

Karakteristik majalah
a.   penyajian lebih dalam
b.   Nilai aktualitas lebih lama
c.   Gambar atau foto lebih banyak
d.   Kover sebagai daya tarik

Radio siaran
Radio seiaran dalam arti kata broadcast dimulai pada tahun 1920 oleh stasiun radio KDKA Pittsburg di Amerika Serikat. Radio sifatnya audiotif (hanya dapat didengar)
* Radio adalah media yang menyampaikan pesan melalui stimuli indera pendengaran.
Kelebihan: isi pesan bisa cepat/langsung diterima publiknya, pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya sederhana dan fleksibel, khalayaknya khusus, harga pesawatnya tidak mahal dan mudah dibawa-bawa, siarannya bisa diterima dimana saja,  biaya produksi rendah, bisa menjangkau wilayah yang sulit (pelosok) bahkan melalui batas negara , isi pesan bisa dipahami siapapun juga termasuk yang tidak mampu membaca.
Kekurangan: isi pesan cepat berlalu dan tidak bisa diulang kembali,  bila tidak digarap dengan baik, maka dengan mudah pendengar bisa langsung memindahkan gelombang radionya, umpan balik membutuhkan waktu, sehingga sulit untuk melakukan evaluasi.

Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja. Radio mempunyai kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu

Radio siaran di Indonesia
a.   Zaman Belanda: Radio siaran yang pertama kali di Indonesia ialah Bataviase Radio Vereniging di Batavia (Jakarta Tempo Dulu)
b.   Zaman Jepang: Ketika Belanda menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan Swasta dinonaktifkan dan di urus oleh jawatan khususnya bernama Ihoso Kanri Kyoku,  yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta, Serta mempunyai cabang-cabang yang dinamakan Hoso Kyoku di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya dan Malang
c.   Zaman Kemerdekaan: Proklamasi kemerdekaan oleh bung karno dan bung Hatta tidak dapat disiarkan oleh radio karena masih dikuasai oleh Jepang
d.   Zaman Orde Baru: Sampai akhir tahun 1966 adalah satu-satunya radio siaran Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah
e.   Zaman Reformasi: Bila pada zaman orde baru ada sebuah keharusan radio swasta merelai warta berita dari RRI, di era reformasi tidak terjadi lagi
Catatan penting untuk media elektonik saat ini, regulasi terhadap media tersebut tidak bertumpu pada pemerintahan saja melainkan kepada masyarakat melalui dibentuknya komite penyiaran Indonesia (KPI). Tugas KPI adalah:
1.   Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan penyiaran
2.   melayani pengaduan masyarakat dalam bidang penyiaran dengan mengacu pada Pedoman Perilaku Penyyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)

lembaga-lembaga siaran yang lain dilayani oleh KPI adalah lembaga siaran swasta, lembaga siaran publik, lembaga siaran berlangganan, dan lembaga siaran komunitas

radio siaran sebagai the fifth Estare
radio dianggap kekuatan kelima. Faktor-faktor yang mepengaruhi kekuatan adalah:
a.   daya Langsung: Radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat
b.   daya Tembus: melalui benda kecil yang dinamakan radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran berita dari BBC di London, atau ABC di Australia
c.   daya Tarik: disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata dan efek suara

karakteristik radio siaran
a.   audiotori: untuk didengar
b.   radio is the now: ditinjau dari nilai aktualitas berita, mestinya radio siaran dibandingkan dengan media masa lainnya adalah yang paling akurat
c.   imajinatif: karena hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikan untuk berimajinasi
d.   akrab: sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau intim
e.   gaya percakapan: “keep it simple, short, and conversational”
f.    menjaga mobilitas: kita jarang mendengarkan acara radio siaran dengan cara duduk dan mendekatkan telinga pada pesawat radio

fungsi radio siaran
sarana hiburan
sarana penerangan
sarana pendidikan

akan tetapi sejak jaman Nazi Jerman kuat di bawah pimpinan Adolf Hilter, radio siaran bertambah fungsi yakni
sarana propaganda

televisi
* Televisi: adalah media yang mampu menyajikan pesan dalam bentuk suara , gerak, pandangan dan warna secara bersamaan, sehingga mampu menstimuli indera pendengaran dan penglihatan.
Kelebihan     : Mampu menampilkan hal menarik yang ditangkap oleh indera pendengaran dan penglihatan, mampu menampilkan secara detil suatu peristiwa/kejadian, suatu produk dan pembicara, karena mempengaruhi dua indera sekaligus, maka efek persuasinya lebih kuat ketimbang media lainnya, jumlah pemirsanya lebih banyak, sehingga ia merupakan media yang paling populer.
Kekurangan: Biaya produksi mahal, waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi sampai selesai sangat lama : khalayaknya sangat heterogen, sehingga sulit menjangkau publik sasaran yang diinginkan, peralatan peliputannya sangat mahal dan rumit penggunaannya, bila tidak dipersiapkan dengan matang, maka pesan visual itu  justru akan menciptakan image buruk.

dari semua media komunikasi yang ada, televisi lah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan
1.   over the air reception of network and local station program
2.   cable
3.   digital cable
4.   wireless cable
5.   direct broadcast satellite

sejarah televisi
penemu televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuan akhir abad-19 dengan sadar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890
siaran televisi di indonesia
kegiatan penyiaran melalui media televisi di indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pesta olah raga se- Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula TVRI dipergunakan sebagai panggilan station hingga sekarang

fungsi televisi
memberikan informasi, mendidik, menghibur dan bembujuk. Tetapi fungsi menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi
karakteristik televisi
1.   audiovisual: Televisi memiliki kelebihan yang dapat didengar sekaligus dilihat
2.   berfikir dalam gambar
3.   pengoprasian lebih kompleks: melibatkan banyak orang

faktor-faktor yang diperhatikan
1.   pemirsa
2.   waktu
3.   durasi
4.   metode penyajian

trend televisi
sukses suatu program acara pada media televisi seringkali diikuti oleh stasiun TV lainnya dengan hal-hal yang sejenis (Copycat)

Film
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat dan Kanada lebih dari juta tiket terjual setiap tahunnya(Agee, et. Al., 2001:364)

Sejarah film
Film atau motion picture ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada publik Amerika Serikat adalah The Life of an American Fireman dan film The Great Train Robbery yang dibuat oleh darwin S. Porter pada tahun 1903 (Hiebert, Ungraint, Bohn, 1975:246)
Perfilman di indonesia

Dari catatan sejarah pertama di Indonesia, film pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang di produksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David

Fungsi film
Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif

Karakter film
a.   layanan yang luas/lebar
b.   Pengambilan gambar pemandangan menyeluruh
c.   Konsentrasi penuh
d.   Identifikasi psikologi

Jenis film
a.   film cerita: jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang tenar film tenar dan didistribusikan sebagai barang  cadangan
b.   film Berita; Peristiwa fakta, yang benar-benar terjadi
c.   Film Dokumenter: karya ciptaan mengenai kenyataan
d.   Film Kartun: Dikonsumsi untuk anak-anak

Komputer dan internet
Lebih dari lima orang Amerika dewasa menggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah dan 10% menggunakannya setiap hari. Bisnis perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum:
1.   the computer (terdiri dari supercomputer, mainframes, minicomputers, workstation, dan personal computers
2.   strorage devices(seperti disk drivers
3.   peripherals(seperti printer dan modem)
4.   komponen atau material komputer, misalnya untuk merakit komputer

indusri perangkat lunak komputer terbagi de dalam tiga bidang utama:
1.   perusahaan yang menjual prepackaged software
2.   pabrik yang memproduksi prepackaged software yang menyediakan aplikasi program-program
3.   software industri

Karakteristik media Internet:
  1. Sifat komunikasinya dua arah (interaktif)
  2. Komunikatornya bisa lembaga dan personal.
  3. Isi pesannya lebih personal/individual
  4. Informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan komunikannya.
  5. Publiknya bisa homogen.

       Terlepas dari pro dan kontra, media internet merupakan salah satu alternative praktisi PR dalam berkomunikasi dengan khalayaknya. Dalam konteks media relations, media internet dapat juga digunakan oleh praktisi PR dalam mengirimkan siaran pers, undangan atau saling bertukar informasi lainnya dengan pihak media massa.

menurut laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Penggunaanya ini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa, penerbit buku, artis, dosen, guru, dll. Nilai yang ditawarkan internet dapat dikisarkan sebagai perpustakaan yang sangat lengkap, karena internet adalah sumber informasi bagi setiap umat manusia asal muasal internet adalah tercipta oleh suatu ledakan yang tak terduga pada tahun 1969, yaitu dengan lahirnya arpanct, suatu proyek eksperimen kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Internet dihuni oleh juataan orang nonteknin yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari informasi begitu pula dengan halnya komputer lepas yang memang bermanfaat. Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambung ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Banyak kalangan bisnis kini menyadari bahwa dengan menghubungkan jaringan perusahaan mereka ke internet, mereka memperoleh akses seketika kepada para pelanggan menurut Laquey, yang membedakan internet dari teknologi komunikasi lainnya adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dam mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronos

dirangkum dari buku ilmu, teori dan filsafat komunikasi oleh prof. onong uchjana effendi.,M.A. penerbit PT. Citra Aditya Bakti bandung 2003